Skip to main content

Review Novel 'Garis Waktu' oleh Fiersa Besari (Sebuah Perjalanan Menghapus Luka)




Setelah lama dan terlebih dahulu kenal Fiersa Besari lewat lagunya, terkhusus karyanya yang berjudul 'April' di youtube. Akhirnya bisa berkesempatan membeli (kalau tidak salah) novel pertamanya kemaren. 

Menemukan novelnya di toko buku sebesar itu dan yang aku kunjungi pertama kali juga tidak gampang. Dibuatnya dulu muter-muter dan mau tidak mau harus membaca sampai habis tulisan dibagian belakang cover ditiap buku yang menurutku punya gambar cover menarik. Untung tiba-tiba seseorang membawakan buku Fiersa Besari terbaru. "Konspirasi Alam Semesta" judulnya. Dengan bagian belakang yang terdahulu ia sodorkan padaku. Walau tidak begitu ingat, aku langsung akrab dengan bahasa pada bagian belakang cover buku itu. Dan benar saja, ketika bukunya dibalik dengan tegas tertera nama Fiersa Besari dibagian bawahnya. Sontak saja aku langsung minta diajak ke bagian ia menemukan buku itu. Bahagia sekali rasanya ketoko buku dengan orang yang tepat dan disenangi.

Tentu saja, aku menemukan semua tulisan karya Fiersa Besari di satu tumpukan. Senang sekali rasanya. Apalagi bisa menemukan 'Garis Waktu' yang sudah lama dicari. Andai di kotaku ada toko buku sebesar, se-sejuk, dan selengkap ini. Terus terang saja, membeli buku bajakan yang harganya hanya 1/3 lebih murah itu sebetulnya menyedihkan. Tapi mau gimana lagi, tidak ada pilihan. Apalagi kalau di beberapa halaman cetakan tulisanya terlihat samar bahkan kabur dan kamu harus ekstra fokus sekaligus kesal membacanya. Menyebalkan.

Setelah menyelesaikan pembayaran, dilantai dasar sedang ada talk show. Dan seseorang yang mukanya asing buatku tapi tidak dengan tulisanya sedang berbicara dengan mikrofon di tangan kananya. Tere Liye. Beruntung sekali rasanya ini. Dapat novel yang lama dicari dan bisa liat penulis novel yang karyanya sudah disenangi dari bangku SMP dari dekat. 

Baiklah

Mari kita kupas apa saja yang berhasil aku temukan di buku (ragu menyebutnya novel) karya Fiersa Besari atau yang sering di panggil dengan sebutan 'Bung' ini.

(*kamu bisa baca setiap kutipan terbaik (menurutku) dengan meng-klik satu persatu gambar agar tulisanya bisa terbaca dengan jelas )


Buku ini diadopsi dari postingan-postingan penulisnya di sosial media selama bertahun-tahun. Antara 2012 hingga 2016. 
Bisa aku tangkap sedikit latar belakang penulis melakukan pengembangan postingan-postingan ini menjadi buku. Patah Hati salah satunya. Dan salah duanya adalah seberhasilanya untuk keluar dari rasa kecewa yang berlarut-larut.


Terus terang, buku ini cukup membuatku terkesan. Merasa nyaman dengan cara si penulis menyampaikan kisahnya tanpa harus "benar-benar" menceritakan segalanya kepada pembaca. Ia tidak bercerita untuk membuat kita tau kisahnya, melainkan membuat kita paham untuk sekedar tau atau bahkan mengerti apa yang ia sampaikan.



Sampai pada halaman terakhirnya, dapatku pahami dengan baik bagaimana ia jatuh cinta hingga pada akhirnya 'jatuh' dalam artian yang sebenar-benarnya. Menarik karena kita dibuat paham ceritanya tanpa tau siapa nama pemeran, latar belakang tempat, dan sifat-sifat pemeran yang pada umumnya dijadikan bumbu agar lebih menarik di novel-novel pada umumnya. Satu-satunya yang dia rela bagikan pada kita hanya latar belakang waktu dan yang terpenting adalah semua yang pernah dan sempat si penulis rasakan.



Sebelum akhirnya menemukan 'Garis Waktu', pernah sempat di sebuah blog bilang bahwasanya buku ini adalah cerita nyata dari pengalaman penulis sendiri. Yang (mohon maaf) ditinggal nikah sama mantan. Dan hasilnya setelah membaca buku ini, semuanya jadi lebih meyakinkan.

Lagunya yang berjudul "April" dengan bagian awal di novel ini yang berjudul "Perjumpaan yang Sederhana (April, Tahun Pertama)". Namun kamu akan benar-benar paham setelah sampai pada bagian akhir dari buku ini. Bisa dengan jelas aku tangkap suasana hati dan kekecewaan yang sama pada lagu itu dan buku ini.


Intinya, jika boleh sedikit membocorkan.. 
Buku ini akan mengantarkanmu pada perjalanan 'Aku' dalam menelusuri Garis Waktu. Dan tentunya merujuk pada sub judul "Perjalanan Menghapus Luka" yang akan mengajarimu tentang bagaimana berdamai dengan masa lalu, seburuk dan sepahit apapun itu.
Banyak yang bisa diambil dari novel ini karna komposisinya cukup. Tentang sulitnya mendamba, menunggu dan mendapatka untuk kemudian dikecewakan dan mendarat di palung laut yang paling dalam. 

Silahkan baca buku ini untuk tau bagaimana Fiersa Besari mengendalikan waktu tanpa harus merengek pada Tuhan agar ia diberikan mesin waktu.

Tetap intip postingan selanjutnya untuk tau review novel-novel menarik lainya. 😄

Comments

Popular posts from this blog

Harga Sebuah Percaya - Tere Liye (Resensi Novel)

Hallo... Bulat 2 bulan sudah lamanya blog ini dicuekin. Kalau boleh sedikit curhat, sebenernya aku sedang menjalani hari-hari yang cukup sulit. Semenjak resmi menjadi pengangguran di Mei lalu, aku sibuk banget sama urusan nyari kerja. Beberapa minggu lalu aku diterima disalah satu Bank sebagai Frontliner. Dengan berat hati aku menolak hasil seleksi berhubungan dengan ketidaksetujuan orang tuaku dengan wilayah penempatanya yang cukup jauh. (Balada anak tunggal, hehe). Ini tentu tidak mudah buatku. Menolak pekerjaan?? Jaman now?? Siapa yang kuat?? Aku pasti dikira terlalu banyak makan micin pake teh setelah melakukan ini. Tapi, karna hatiku tenang setelah curhat sama Allah sehabis subuh waktu itu, insyallah aku akan dapat rejeki yang lebih baik. Awalnya takut kualat karna bisa dibilang "menolak rejeki" tapi aku berfikir lagi, semoga dengan besarnya pengorbananku ini aku bisa mendapat hal yang besar pula. Dan alhamdulillah saat ini aku udah di penghujung tes di Bank BRI Pad...

Sore : Istri dari masa depan (Film Review)

Hai.. ini adalah postingan kedua blog ini. Setelah daftar hal-hal yang bakalan aku share di blog mulai menggunung, maka aku memutuskan untuk me-review salah satu film yang baru-baru ini aku tonton via youtube. Karna memang setau aku film ini tidak di pertontonkan di layar lebar, melainkan hanya diterbitkan di youtube per-episodenya. Sebenernya waktu itu aku ngga lagi pengen nonton film, tapi pas aku lagi dengerin lagu di salah  satu akun yang aku subscribe di youtube  (IndieLokal), muncul vidio rekomendasi dari youtube yaitu vidio clipnya lagu Kunto Aji yang mungkin baru-baru release, judulnya I'll Find You. Sebenernya sih aku ngga terlalu suka Kunto Aji, cuma karna latar belakang vidio clipnya sore-sore gitu aku jadi penasaran. Dan setelah aku dengerin. Yepp... lagunya ternyata bagus. Buat kalian yang mungkin juga suka lagu-lagu indie accoustic mungkin bakalan suka sama lagu Ill Find You dari Kunto Aji ini. Dan ada yang ngga kalah menariknya. Yaitu Vidio clipnya yang ...

Gita Savitri, Childfree dan Budaya Patriaki

Baru-baru ini netizen heboh banget karna komentar seorang influencer di social medianya. Komentarnya gini. source : Instagram @lambe_turah Bener aja, si Gita Savitri ini langsung dihujat ama netijen. Dari yang ngatain sewajarnya bahwa komentar doi ga pantes sampe yang menghujat bahwa sebenernya doi itu mandul tapi gengsi aja mengakuinya. Terus netijen yang awalnya ga kenal sama influencer ini jadi tau siapa Gita Savitri ini. Siapa sih Gita Savitri? Jadi Gita Savitri Devi ini adalah seorang influencer asal Indonesia yang tinggal di luar negeri. Setelah menamatkan kuliahnya dibidang ilmu kimia, Gita menikah dengan seorang temanya sesama mahasiswa Indonesia yang  juga berkuliah diluar negri, terus Gita ini sekarang selain sebagai youtuber dan influencer kerja di perusahaan kosmetik. Jadi sebelum jadi konten kreator di youtube keak sekarang, doi aktif menulis di blog. Judulnya A Cup of Tea. Inilah kali pertama aku mengenal Gita Savitri. Isi blognya rata-rata adalah sudut pandang pribad...